Beberapa tahun yang lalu aku pernah sangat mencintai seseorang teramat dalam. .namun gagal menjadikannya sebagai teman hidup. .tidak jodoh kata mereka. .Banyak yang tanya, apakah aku masih berhubungan dengan dia? kujawab tidak. .
Masih mengharapkannya? tanya mereka lagi. .tentu tidak. aku menghargai pasanganku dan pasangannya.. ya sekarang ia sudah menjadi imam untuk perempuan lain dan aku sudah mempunyai imamku. .
Banyak juga yang penasaran kenapa bisa dua insan yang terlihat sangat mesra bertahun2 bahkan sampai dibilang ada banyak kemiripan dari wajah kami, tidak bisa bersanding bersama? Masalah apa yang bisa membuat kami tidak bersatu?
Rahasia kujawab, .tidak bisa kuceritakan sedetail itu untuk mengungkapkan hal yang membuat kami akhirnya berpisah. .bahkan, sebelumnya aku tidak merasa bahwa kami benar2 berpisah dan tidak ada satu katapun yang menjelaskan bahwa kami akhirnya pisah. . Hanya saling menjauhi yang terjadi waktu itu. .
Kesepian setelah itu? Jujur.. iya. .karena ia tidak hanya ku anggap sebagai kekasih, ia bisa berperan seperti teman, sahabat, abang dan bahkan watak kerasnya mirip dengan bapakku. .banyak pelajaran yang aku dapat dari dia, mulai dari bisnis, agama, pengetahuan umum. .kecuali Bahasa Inggris. .
Ya, waktu itu kami saling melengkapi. .tidak sempurna memang, tapi aku merasa sangat berharga dan dihargai. .
Sebelumnya aku juga sudah sering berpisah dengan dia, iya sering .lebih dari sekali. Tapi pada akhirnya kami selalu kembali bersama dan aku kira di perpisahan terakhir kita akan kembali lagi, ternyata tidak. .kita berpisah untuk selama-lamanya. .
Masih ku tunggu waktu itu, kuharap ia datang ke rumah dan berbicara dengan orang tuaku. .ternyata itu tidak pernah terjadi. . suamikulah yang waktu itu bertemu dan berbicara dengan kedua orang tuaku. .
Disaat itulah aku menyadari, bahwa sosok ku tak cukup meyakinkan untuk dijadikan teman hidup olehnya. .andai dulu niatmu hanya untuk singgah, seharusnya kamu tidak membiarkan diriku terlarut dan terlalu rapuh. .
Ada beberapa hal dari jatuh cinta yang akhirnya membuat seseorang kewalahan. Memperjuangkan segala harapan sendirian, misalnya. Dan kita adalah sepasang ketidaksempurnaan yang tetap tidak akan menjadi sempurna bila tak bersama.
Begitu kata Bung Boy Chandra. .
