Yahoo.news ~ Ketika kita bertemu orang yang bisa membuat
jatuh cinta, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada lingkungan yang
mendukung. Namun apa jadinya jika sang kekasih tak diterima dengan baik.
Teruskan atau putus?
Hindari posisi bertahan
Reaksi umum bila orangtua tak menyukai pacar kita adalah
marah, ngambek, atau membangkang. Kekesalan Anda bisa dimengerti. Namun demi
mulusnya hubungan Anda selanjutnya, sebaiknya tahan sikap ini. Ketika
memperkenalkan sang kekasih pada orangtua, bersiaplah terhadap reaksi
penolakan.
Jangan langsung membantah apa yang disampaikan orangtua —
hanya akan memperparah keadaan. Sang kekasih pun bisa dituduh sebagai orang
yang memiliki pengaruh buruk bagi Anda.
Sebaiknya, dengarkanlah keberatan orangtua dengan terbuka.
Susah memang untuk tetap tenang jika sang kekasih dibicarakan dengan negatif.
Tapi, dengan bersikap terbuka dan tenang, orangtua Anda juga akan lebih terbuka
tentang penyebab ketidaksukaan mereka. Cari tahu pelan-pelan, apa yang
sesungguhnya menjadi keberatan mereka yang utama.
Pahami dua kubu
Dengarkan baik-baik apa keberatan mereka. Kadang keberatan
mereka bisa berasal dari hal remeh-temeh maupun hal yang penting. Memakai
sandal jepit ke rumah, berbeda suku, atau rambut yang gondrong merupakan
tipe-tipe keberatan orangtua berdasarkan penilaian awal.
Pahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka sesungguhnya.
Apakah memakai sandal jepit ke rumah terkesan tidak sopan, rambut gondrong
mencirikan urakan, atau label pada suku tertentu yang tidak disukai mereka.
Minta orangtua untuk menjelaskan lebih lanjut, lalu coba analisa apakah memang
kekasih Anda membawa potensi sifat seperti yang dikhawatirkan.
Intinya, keberatan orangtua sering kali didasarkan pada
kekhawatiran, ingin melindungi Anda dari orang yang salah, dan memastikan masa
depan Anda bahagia jika bersama orang yang tepat. Tapi kalau keberatan mereka
tidak objektif dan hanya berdasarkan stereotip, maka Anda bisa mencoba membuka
mata mereka secara perlahan.
Ingat kembali juga aktivitas dan perilaku Anda belakangan
ini. Apakah Anda melakukan hal-hal yang kurang disukai orangtua? Apakah waktu
dan perhatian Anda untuk keluarga sangat berkurang drastis? Bisa jadi mereka
menganggap sang kekasih adalah pengaruh buruk.
Coba pahami juga mengapa kekasih Anda bersikap tertentu yang
membuat orangtua kesal. Apakah ia memang seperti apa kata orangtua Anda. Pada
tahap ini, jangan terburu-buru membuat keputusan. Lihat dan pelajari baik-baik
kondisi sang kekasih sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka telinga
Seringkali kuping kita mudah tertutup atau cepat panas
ketika diceramahi orangtua. Tapi apakah mereka ada benarnya atau kekhawatiran
mereka tak beralasan?
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah mencuri dengar
kanan-kiri dari orang terdekat. Orang terdekat Anda, orang terdekat kekasih,
maupun orang terdekat orangtua. Cari tahu secara baik-baik apakah kekhawatiran
orangtua Anda beralasan.
Pertemukan si dia dengan sahabat atau keluarga Anda lainnya.
Om, tante, kakak, adik, bahkan nenek bisa dijadikan tempat untuk mencari
pendapat alternatif. Apa reaksi mereka sejujurnya?
Pendapat sahabat atau keluarga dekat tentu juga didasari
oleh rasa sayang dan perhatian. Jika hampir semua suara bernada sama, maka
saatnya Anda berpikir ulang dan melihat lebih jernih tentang kekasih Anda.
Hindari membangun tembok yang tinggi ketika semua orang
menolak sang kekasih. Jika nanti hubungan Anda kandas, tentu kepada mereka juga
Anda akan berpaling. Cari waktu dan suasana yang tenang untuk memikirkan
masukan dan pendapat dari teman atau orang terdekat Anda untuk keputusan yang
lebih baik.
Ulas hubungan
Sejauh apakah hubungan Anda saat ini? Apa Anda menjadi orang
yang lebih baik setelah dekat dengan si dia? Apakah Anda menjadi lebih baik
dalam karir, hobi, maupun hubungan dengan orang sekitar? Apakah hubungan Anda
mayoritas berada dalam keadaan senang atau lebih sering berada dalam keadaan
tertekan karena terus bertengkar?
Pikirkan baik-baik kembali perubahan hidup Anda setelah
dekat dengan dia. Jika hubungan Anda masih dalam tahap awal maka Anda masih
bisa melangkah lebih hati-hati.
Apabila hubungan Anda sudah semakin dekat ke jenjang yang
serius, maka sebaiknya Anda lebih intensif memikirkan tentang kualitas si dia
serta hubungan Anda. Pendapat teman atau keluarga dekat memang tidak mutlak
memutuskan hubungan cinta Anda. Tapi tak ada salahnya pendapat mereka juga
menjadi salah satu pertimbangan.
Pembuktian
Pada tahap ini Anda sudah memutuskan kalau si dia memang tak
seperti anggapan orangtua. Apa yang dikatakan orangtua hanya karena mereka
belum mengenal sang kekasih lebih dekat.
Jika si dia memang mencintai Anda, minta bantuannya untuk
bekerjasama. Katakan betapa pentingnya dukungan orangtua untuk membuat Anda
lebih semangat dalam menjalani hubungan ini. Memang proses ini tentu bukan
sesuatu yang instan.
Tapi jika dilakukan dengan konsisten dan dengan pembuktian
yang meyakinkan perlahan-lahan bisa saja orangtua mulai membuka diri terhadap
kekasih. Jika ia memang ingin bersama Anda, ia pasti tak keberatan jika diminta
untuk sedikit tampil lebih sopan demi orangtua.
Jika perlu, minta bantuan orang ketiga untuk memuluskan
jalan Anda. Pilih keluarga dekat yang juga dekat dan didengar oleh orangtua
Anda seperti tante, om, atau nenek-kakek. Perkenalkan sang kekasih pada mereka.
Jika mereka menyukai sang kekasih dan tidak menentang
seperti orangtua Anda, maka mereka bisa dimintai bantuannya. Minta mereka untuk
pelan-pelan ikut berbicara kepada orangtua tentang si kekasih.
Tapi, jika sang kekasih tak mau bekerjasama untuk
menyenangkan hati orangtua, maka Anda perlu berpikir ulang. Hubungan Anda kelak
bukan hanya melibatkan Anda berdua tapi juga seluruh keluarga besar. Kekasih
yang baik, pasti mau berusaha untuk berjuang dan membahagiakan Anda.
Begitu juga sebaliknya. Pada beberapa kasus, perjuangan ini
akan memakan waktu. Terus lakukan tahap-tahap ini jika belum juga mendapat
lampu hijau. Bangun komunikasi yang baik dengan orangtua, hindari konflik yang
tidak perlu jika ingin perjuangan Anda lebih mulus.
0 komentar:
Posting Komentar