Belajar dari pengalaman pribadi, banyak hal yang akan aku
beberkan untuk memberi penjelasan, mengapa cinta (seharusnya) membahagiakanmu.. Setiap manusia di dunia pasti pernah terjun langsung dalam
cinta, ya cinta, cinta apa sajalah itu.. cinta kepada sang Khalik dan
Rasul-Nya, cinta kepada Orang Tua, cinta kepada sesama, dan cinta kepada lawan
jenis (khususnya)..
Banyak di antara kita (kaum muda) yang salah dalam
mengaplikasikan cinta yang sesungguhnya. Banyak juga yang tidak mengerti atau
memahami kaedah cinta yang sesungguhnya..aku memang gk banyak berpengalaman
dalam urusan cinta, tapi pengalaman yang sedikit ini cukup membuka otakku untuk
membagi beberapa pendapatku, tentang mengapa "cinta itu (seharusnya)
membahagiakanmu..
Mungkin kita sudah sering dengar dengan kalimat "cinta
itu menerima apa adanya", ya tapi kalimat itu secara logika tidak bisa
kita terapkan dalam setiap hal tentang cinta. seiring bertambahnya waktu,
kalian sendiri pasti akan menyadarinya. contoh kecilnya adalah ketika kita
hendak memperkenalkan calon kita kepada orang tua, setiap orang tua pasti ingin
anaknya mendaptkan yang terbaik kan? tentunya kita tidak bisa sembarangan untuk
mencari calon pendamping hidup kita, harus jelas bibit, bebet dan bobotnya.
mungkin kita bisa terima pasangan kita meskipun dia pengangguran, gk jelas
hidupnya, silsilah keluarganya, tapi tidak semua orang tua bisa terima itu.
maka akan timbul judul baru yaitu "cinta tak direstui", kalo udah
gini pilih apa? maju terus atau mundur? hidup itu pilihan, kita bisa memilih
untuk tetap maju jika memang orang tua kita gampang luluh (berarti harus benar2
memahami sifat orang tua), tapi kalo orang tua nya yang tensi atau jantungan,
mending mikir2 dulu deh..ridho nya Allah itu adalah Ridho nya Orang tua juga.
kalo orang tua gak Ridho, apa kita akan bahagia? ingat..cinta itu (seharusnya)
membahagiakanmu..
"cinta itu buta". ahhh basi deh kayaknya, tapi ini
juga termasuk kalimat yang "gak lekang oleh waktu" loh. berhubungan
dengan cinta itu menerima apa adanya, sudah mengarah sebenarnya ke cinta itu
buta. tapi hati-hati aja, jangan sampai dibutakan oleh cinta ya. katanya cinta
itu buta, kenapa bisa bedain mana vespa mana ninja? naahh itu dia, kalo itu
namanya obsesi yang dikatakan atas nama cinta. cinta seperti itu (obsesi lebih
tepatnya) hanya bersifat sementara. kalo udah gk pake ninja lagi, mungkin akan
ditinggalin huhu orang yang terobsesi sama orang yang bener2 cinta itu gampang
banget ngebedainnya, kalian lebih berpengalaman lah kayaknya. kalo orang yang
bener2 cinta tulus sama orang yang yang bawa ninja, ninja nya pasti dianggap
bonus, kalo gak pke ninja pun pasti tetap bakalan cinta :) jangan memaksakan
diri untuk membeli ninja, biar dapat pacar atau jodoh, ntar malah gak bahagia
loh..ingat cinta itu (seharusnya) membahagiakanmu..
"cinta tak harus memiliki". naaahh lohh,..siapa
niyh yang setuju sama kalimat ini? silakan angkat kakinya. . (loh) dulu waktu
jaman nya aku masih muda, (sekarang tetap muda kok, tapi masih banyak yang
lebih muda), lagi gila2nya terjun ke dunia cinta, aku paling anti sama kata2
itu, menurut aku cinta itu harus memiliki kok. kata siapa gak harus memiliki,
namun seiring bertambahnya usia, ternyata kalimat cinta HARUS memiliki itu,
dirasa sedikit egois ternyata pemirsah, mengingat banyaknya kerikil2 tajam di
jalanan (heleh, gak nyambung), mengingat sikon yang ada tidak selalu mendukung
agar cinta itu memiliki. sebenarnya, cinta harus memiliki itu berlaku untuk
sepasang yang saling mencintai, bukan yang sendiri2an, namun tidak selalu
begitu, ketika kedua-duanya saling mencintai pun belum tentu harus memiliki,
mengingat sikon itu tadi seperti "cinta tak direstui", atau mungki
LDR yang tak kunjung SDR, semua hal yang bisa menghalangi cinta itu untuk
bersatu lah. nah..apalagi kalo yang cinta nya sendiri2an, contoh : si A cinta
banget sama si B, padahal si B biasa2 aja, si A pengen banget jadi pacarnya si B,
tapi si B tetep aja biasa aja. si A ngarep banget ke si B, dan mungkin karena
"kasihan" ke si A, si B akhirnya sedikit mencoba membuka hati. si A
akhirnya meminta si B untuk menerima nya, karena dia percaya cinta itu harus
memiliki, dan setelah dijalani, si B belum bisa benar2 sepenuh hati kepada si
A, sehingga apa yang diharapkan si A menjadi sebuah harapan yang terlalu tinggi
dan jatuh seketika dan sakit. akhirnya si A rela berkorban agar si B bisa
menyadari cinta nya dan bisa sepenuh hati mencintainya. Memberikan ini itu agar
si B bahagia karena cuma itu satu2 nya cara agar si A sendiri bahagia juga.
padahal bukan gitu seharusnya. bagaimana seharusnya si A? si A harus menyadari
jika memang si B tidak sepenuh hati, dan mengikhlaskannya jika si B lebih
memilih yang lain. cinta itu hak asasi manusia bung. jangan menyiksa diri kita
jika orang yang kita cintai tidak sepenuhnya untuk kita. karena itu akan
menyakitkan diri kita sendiri. jika cinta kita benar2 tulus, kita pasti akan
bahagia melihat orang yang kita cintai lebih bahagia dengan orang lain
(meskipun sakit sebenarnya, tapi akan lebih sakit jika kita tau orang yang kita
cintai tidak bahagia bersama kita, orang yang mencintainya)
haaahhh yah kira2 begitulah tentang cinta..pemirsah..yang
jelas buat aku, cinta itu memang seharusnya membahagiakan, walaupun tidak harus
selamanya atau setiap saat bahagia, tapi kita bisa membuatnya sendiri. menurut
aku lagi, bahagia itu diciptakan bukan untuk ditunggu, selama cinta yang kita
punya benar2 cinta yang tulus, kita pasti tau bagaimana untuk membahagiakan
orang yang kita cintai agar ia tidak merasa tersakiti,...
seperti kata mario teguh: (khusus buat yang udah dibutakan
cinta)
mengapakah engkau tetap mempertahankannya?
Apakah itu karena dia demikian bernilai,
atau karena engkau sudah sama sekali tak menghormati dirimu
sendiri?
Sejak kapankah engkau berhenti berharap hanya kepada
Tuhanmu?
Ingatlah, yang kau sukai belum tentu baik bagimu,
seperti yang tak kau sukai belum tentu tak baik bagimu.
Mungkinkah engkau semakin disedihkan ini agar engkau
mengupayakan yang lebih baik bagimu?
Tujuan dari cinta adalah membahagiakanmu.
Jika tidak membahagiakan, pasti itu bukan cinta.
sekian..
1 komentar:
sperti itukah cinta, panjang ea, bisa" bkin mumet tuh cinta, h h
Posting Komentar